selamat datang

Salamat Datang Di GUGUS DEPAN 24047-24048 SDN CITAPEN 02 KECAMATAN CIAWI KABUPATEN BOGOR

Senin, 17 Februari 2020

5 Fakta Robert Baden-Powell

5 Fakta Robert Baden-Powell, Bapak Pramuka Sedunia yang Pernah jadi Tentara di Afrika
Image


Potret Robert Baden-Powell, Bapak Pramuka Dunia | The Famous People
AKURAT.CO, Tanggal 14 Agustus setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Pramuka Indonesia. Gerakan Pramuka di Tanah Air tentu tak lepas dari pengaruh gerakan pramuka dunia yang kerap disebut sebagai Gerakan Kepanduan.
Gerakan Kepanduan ini sudah ada sejak awal tahun 1900an. Semuanya berkat jasa pencetusnya, Robert Baden-Powell. Seperti apa sosoknya?
Dirangkum dari berbagai sumber, inilah 5 fakta Robert Baden-Powell.

    1. Mengenal kecakapan Kepanduan sejak kecil

    Lahir di London pada 22 Februari 1857, Robert Stephenson Smyth Powell merupakan putra seorang pendeta bernama Baden-Powell dan Henrietta Grace Smyth. Namun, ayahnya meninggal ketika ia masih 3 tahun. Sang ibu pun membesarkannya dengan tekad anak-anaknya harus berhasil. Sebagai bentuk penghormatan pada mendiang ayahnya, Henrietta mengganti nama keluarganya menjadi Baden-Powell.
    Pria yang saat masih kecil akrab dipanggil Stephe ini dianugerahi beasiswa untuk sekolah di Charterhouse. Di sanalah ia mengenal kecakapan Kepanduan, yaitu kecakapan berburu hewan dan memasaknya. Ia juga kerap bersembunyi dari gurunya di hutan terlarang dekat sekolah. Masa liburannya sering dihabiskan dengan melakukan ekspedisi pelayaran atau bermain kano dengan saudara-saudaranya.
    2. Melatih Kepanduan saat menjadi tentara di Afrika
    Scouting Magazine
    Sebagai tentara, Baden-Powell ditugaskan di Afrika, tepatnya di Zimbabwe, selama Perang Matabele II. Di saat itulah ia berkesampatan memimpin misi sulit di wilayah musuh. Tak tanggung-tanggung, ia banyak mendapat inspirasi untuk membuat sistem pendidikan Kepanduan. Ia bertemu Frederick Rusell Burnham, tentara Amerika Serikat, yang mengajarinya keahlian kerajinan kayu dan inspirasi menyusun program dan kode kehormatan Kepanduan. Keahlian itulah cikal bakal yang kini dikenal sebagai Keterampilan Kepramukaan.
    Karena kondisi alam di Afrika berbeda dengan Inggris, mereka merencanakan program pelatihan bagi tentara muda Inggris agar mampu beradaptasi. Isinya penuh dengan materi eksplorasi, trekking, berkemah, dan peningkatan kepercayaan diri. Di saat itulah Baden Powell mengenakan topi khasnya sebagai pengenal.
    Saat bertugas di kota kecil bernama Mafeking, pasukan binaannya berhasil melawan musuh dan mempertahankan kota meski tak berpengalaman menghadapi musuh sebelumnya. Sejak itulah Baden-Powell terilhami membuat materi Kepanduan.
    3. Pulang ke Inggris dan mendirikan Gerakan Pramuka

    Prestasi Baden-Powell dalam memimpin Pasukan Mafeking pun terdengar sampai ke Britania Raya. Buku kecil yang ditulisnya, 'Aids to Scouting', pun laris manis, bahkan banyak digunakan para guru untuk mendidik muridnya. Itu sebabnya, sekembalinya ke Inggris, Baden-Powell diminta menulis ulang bukunya agar mudah dipahami oleh anak muda. Di buku barunya berjudul 'Scouting for Boys', ia mengganti aspek kemiliteran dengan teknik-teknik nonmiliter.
    Dari bukunya itu, terbentuk 'Scout Troops' yang berisi pasukan kanak-kanak remaja, cikal bakal Gerakan Pramuka. Seiring berjalannya waktu, gerakan itu berubah nama menjadi 'Boys Brigade' atau brigade anak lelaki.
    4. Gerakan pramukanya makin mendunia
    The Telegraph
    Pada awalnya gerakan pramuka yang dibentuknya berada pada tingkat nasional, kemudian berkembang ke tingkat internasional. Suatu pertemuan untuk semua pramuka pun diadakan di Crystal Palace di London pada 1908. Pada saat itulah, pertama kalinya Baden-Powell mencetuskan gerakan Pandu Putri. Pandu Putri pun resmi berdiri tahun 1910 di bawah pengawasan saudarinya, Agnes Baden-Powell.
    Di bawah usaha gigihnya, Gerakan Pramuka berkembang ke seluruh dunua. Pada tahun 1922, terdapat lebih dari 1 juta pramuka di 32 negara. Pada tahun 1939 jumlah Pramuka melebihi 3,3 juta orang.
    5. Wafat dan dimakamkan di Kenya
     British Empire
    Tak lama setelah menikahi Olave Soames, Baden-Powell menderita sakit kepala berkepanjangan yang menurut dokternya disebabkan gangguan psikosomatis. Mereka pun pindah ke Nyeri, Kenya, untuk beristirahat. Pada 8 Januari 1941, Baden-Powel wafat dan dimakamkan di Pemakaman St. Peter, Nyeri. Batu nisannya pun diberi tanda sebuah lingkaran dengan titik di tengah. Simbol itu berarti 'kembali pulang' atau 'saya telah berpulang'.
    Meski di Indonesia Hari Pramuka diperingati setiap tanggal 14 Agustus, Hari Kepanduan Dunia justru dirayakan setiap 22 Februari. Tanggal itu dipilih lantaran 22 Februari merupakan hari kelahiran Bapak Pramuka Dunia, Robert Baden-Powell. Selamat Hari Pramuka Indonesia!
    • di sari dari berbagai sumber

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    KEGIATAN PERKEMAHAN JUM'AT DAN SABTU

      UPACARA PEMBUKAAN                                                                                                                         ...